Fisioterapi

Fisioterapi
kami disini sharing tentang dunia fisioterapi, kalau ada ilmu baru atau masukan bisa langsung komentar atau email, makasih

BAB III Pengaruh SKJ Terhadap keseimbangan


PENGARUH SENAM KESEGARAN JASMANI (SKJ) TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK PADA USIA 8-9 TAHUN

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma IV Fisioterapi


Diajukan oleh :
Rr Bhyanti Acathya Putri Syafarina
P 27226012049

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TRANSFER FISIOTERAPI
JURUSAN FISIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
2013

BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Desain Penelitian
Peneliti disini menggunakan desain penelitian quasi eksperimental menggunakan rancangan pre and post test with control group. Bentuk rancangan penelitian ini dapat digambarkan dengan pola sebagai berikut :
              
Gambar 3.1
Desain penelitian
Keterangan 3.1 :
S1           : Subyek Kelompok 1 atau perlakuan
S2           : Subyek Kelompok 2 atau kontrol
O1          : Observasi ke 1, yaitu keadaan sebelum diberi perlakuan. Dalam hal ini dilakuakan pengukuran keseimbangan dengan Balance Beam Test.
O2          : Observasi ke 2, yaitu keadaan setelah diberi perlakuan. Dalam hal ini dilakuakan pengukuran keseimbangan dengan Balance Beam Test.
O3          : Observasi ke 3, yaitu pengukuran awal keseimbangan dalam hal ini dilakukan pengukuran keseimbangan dengan Balance Beam Test
O4          : Observasi ke 4, yaitu pemgukuran akhir keseimbangan dalam hal ini dilakukan pengukuran keseimbangan dengan Balance Beam Test. Pengukuran dilakukan pada waktu yang sama dengan pengukuran post test atau O2 pada kelompok perlakuan
X1          : Perlakuan, yaitu pemberian Senam Kesegaran Jasmani, selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu
B.     Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 01 Gubeng, Surabaya, Jawa Timur pada 16 Febuari28 Maret 2013.
C.    Subjek Penelitian
Subjek penelitian diambil dari anak – anak sekolah dasar yang berusia 8 – 9 tahun sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan, serta siswa – siswi dari SDN 01 Gubeng, Surabaya, Jawa Timur
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah persyaratan yang harus dipenuhi agara bisa masuk ke dalam penelitian yang dinyatakan dengan jelas dan logis, kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah (1) subyek mendapatkan ijin dari orang tua untuk mengikuti program penelitian, (2) subjek bersedia mengikuti program penelitian secara sukarela selama 6 minggu, (3) subjek mengerti dengan prosedur penelitian
2. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah keadaan subjek yang sudah memenuhi kriteria inklusi tetapi tidak dapat diikutsertakan pada penelitian. Adapun kriteria ini meliputi (1) subyek dengan adanya penyakit genetik atau bawaan seperti tidak memiliki anggota gerak, (2) subyek dengan adanya kelainan orthopedic seperti fraktur atau amputasi.
3. Kriteria drop-out
Kriteria drop-out juga disebut kriteria pengguguran apabila dalam perjalanan penelitian tidak memenuhi aturan dari penelitian sehingga mereka gugur dalam proses penelitian. Kriteria drop-out dalam penelitian ini adalah (1) siswa – siswi tidak mengikuti sesi senam 5 kali secara berselang, (2) di saat penelitian berlangsung subyek mengalami kelainan orthopedic seperti fraktur.
D.    Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini meliputi (1) variabel bebas (independent variable) yaitu senam kesegaran jasmani (SKJ), (2) variabel terikat (dependent variable) yaitu keseimbangan.
2. Definisi operasional
a.  Senam kesegaran jasmani 2008
Senam Kesegaran Jasmani adalah senam yang dirancang untuk meningkatkan kebugaran tubuh sehingga tubuh dapat melakukan aktifitas sehari – hari tanpa adanya gangguan. Senam kesegaran jasmani ini dilakukan dengan frekuensi 3 kali seminggu selama 6 minggu. Senam ini terdiri dari 3 bagian yaitu (1) pemanasan dengan total 37 x 8 hitungan, (2) inti dengan total 22 x 8 hitungan, dan (3) pendinginan dengan total 20 x 8 hitungan. Seperti yang di jelaskan pada bab II.
b. Keseimbangan
Keseimbangan adalah dimana seseorang dapat mempertahankan posisinya ketika melakukan gerakan. Di mana pada anak yang mulai memasuiki usia 6-10 tahun umumnya anak tersebut mengalami peningkatan keseimbangan dinamik. Pada anak laki – laki keseimbangan mulai melambat pada usia 7-9 tahun, sedangkan untuk anak perempuan pada usia 8-10 tahun. Dimana keseimbangan statis tetapada peningkatan walaupun tidak terlalu signifikan.
E.  Alat Ukur Penelitian
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Balance Beam Test adalah alat ukur keseimbanagn dinamis. Prosedur penelitian ini adalah subyek yang melakukan test berada di tempat yang telah disediakan oleh peneliti yaitu balok keseimbangan dengan panjang 2,4 meter, lebar 10 cm dan tinggi 10 cm. Subyek diminta untuk berjalan sepanjang balok keseimbangan dengan langkah yang saling bergantian sepanjang 2,4 meter, apabila subyek menyentuh lantai, maka subyek harus segera kembali ke balok keseimbangan kembali dan waktupun tidak dihentikan hingga subyek mampu menyelesaikan langkahnya di balok keseimbangan tersebut. Waktu dihitung menggunakan stopwatch (Seller, 1988)
Pertama kali peneliti memberikan contoh kepada subyek sebelum melakukan penelitian. Instruksi pertama, posisi awal anak berdiri di depan balok keseimbangan, instruksi diberikan kepada subyek dengan aba – aba. Subyek diminta untuk mulai berjalan saat mendengar ‘mulai’, lalu subyek berjalan diatas balok keseimbangan dengan langkah yang bergantian. Apabila subyek menyentuh lantai segera kembali ke balok kesimbangan dan segera menyelesaikan langkah diatas balok keseimbangan hingga selesai. Untuk penggukuran menggunakan stopwatch, saat aba – aba mulai maka stopwatch mulai dijalankan, ketika subjek dapat menyelesaikan langkahnya maka stopwatch dimatikan.
Hasil uji validitas adalah 0,684 yang artinya bahwa alat tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur karena sudah dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan uji reliabilitas menghasilkan angka 0,90 yang artinya alat tersebut andal dan dapat digunakan sebagai alat ukur keseimbangan.

F.     Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
a.  Ijin
Pada proses perijinan ini dilakukan pengurusan ijin penelitian kepada Kepala Sekolah SDN 01 Gubeng, Surabaya, Jawa Timur dan pihak terkait, yaitu guru olahraga SDN 01 Gubeng, Surabaya, Jawa Timur.
b. Rekrutmen tenaga lapangan
Setelah proses perijinan selesai, peneliti memberikan penjelasan terhadap rekan yang bersedia membantu dalam proses penelitian ini, tentang prosedur pelaksanaan senam kesegaran jasmani dan pengukuran keseimbangan dengan menggunakan Balance Beam Test. Hal ini dilakuakan untuk menyamakan persepsi antara peneliti dengan rekan yang membantu penelitian in, dalam pengukuran keseimbangan dengan menggunakan Balance Beam Test.
2. Tahap pelaksanaan.
a. Seleksi subyek
Subyek penelitian adalah siswa – siswi SDN 01 Gubeng, Surabaya, Jawa Timur yang telah memenuhi kriteria inklusi. Penelitian dimulai 16 Febuari sampai 28 Maret 2013. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan pada subyek penelitian, serta kegiatan dan aturan yang harus diikuti. Bila subyek bersedia maka akan dilakukan pengukuran, mengisi formulir penelitian dan menandatangani persetujuan penelitian.
b. Pre test
Pelaksanaan pre test dilakukan 16 febuari , sebelum perlakuan diberikan, test diberikan pada subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Alat ukur yang digunakan adalah Balance Beam Test dilakukan oleh 2 orang pengukur.
Test ini dimulai dari pasien diposisikan berdiri tegak rileks di atas balok kayu. Instruksi pertama, posisi awal anak berdiri di depan balok keseimbangan, instruksi diberikan kepada subyek dengan aba – aba. Subyek diminta untuk mulai berjalan saat mendengar ‘mulai’, lalu subyek berjalan diatas balok keseimbangan dengan langkah yang bergantian. Apabila subyek menyentuh lantai segera kembali ke balok kesimbangan dan segera menyelesaikan langkah diatas balok keseimbangan hingga selesai. Untuk penggukuran menggunakan stopwatch, saat aba – aba mulai maka stopwatch mulai dijalankan, ketika subjek dapat menyelesaikan langkahnya maka stopwatch dimatikan.
c. Perlakuan
Perlakuan senam kesegaran jasmani kepada subjek diberikan selama 6 minggu dengan frekwensi latihan 3 kali dalam seminggu. Senam kesegaran jasmani sendiri yang diberikan terdiri dari (1) pemanasan dengan total 37 x 8 hitungan, (2) inti dengan total 22 x 8 hitungan, dan (3) pendinginan dengan total 20 x 8 hitungan. Seperti yang di jelaskan pada bab II.
d.                   Post test
Setelah perlakuan senam kesegaran jasmani selama ± 6 minggu, pada tanggal 28 maret 2013dilakukan pengukuran kembali post test dengan Balance Beam Test (seperti prosedur Balance Beam Test saat pre test) untuk menilai keseimbangan subjek penelitian setelah dilakukannya perlakuan. Pelaksanaan Balance Beam Test dilakukan oleh 2 orang. Subjek penelitian yang tidak mengikuti program post test ditulis.
G.    Teknik Analisis Statistik
Analisa statistik yang digunakan untuk menguji normalitas data pada penelitian ini digunakan Kolmogorov - Smirnov karena subjek penelitian lebih dari 50 orang. Dasar pengambilan keputusan adalah probabilitas (p) >0,05 maka distribusi data dinyatakan normal. Apabila data berdistribusi normal maka untuk analisis pre and post menggunakan parametric dependent t-test. Pada uji normalitas (p) <0,05 berarti data dalam penelitian ini berdistribusi tidak normal, maka analisis statistik yang digunakan berupa analisis statistik non parametrik dengan uji analisis wilcoxon test.
Begitu juga untuk kelompok kontrol, ada analisis statistik seperti kelompok perlakuan.
Apabila kelompok perlakuan ada perbeaan dengan kelompok kontrol  maka hipotesis dari penelitian ini adalah senam kesegaran jasmani bermanfaat terhadap keseimbangan pada anak usia 8 – 9 tahun.
Apabila pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol , maka dilakukan uji beda antara kedua kelompok tersebut. Bila data berdistribusi normal maka analisis statistic menggunakan parametric dependent t-test. Tetapi apabila data berdistribusi tidak normal maka analisis statistic menggunakan Mann Whitney.
Apabila p < 0,005 maka ada perbedaan, maka dicari mana yang lebih baik untuk menyimpulkan apakah senam kesegaran jasmani bermanfaat terhadap keseimbangan anak usia 8 – 9 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar