PENGARUH SENAM KESEGARAN JASMANI (SKJ)
TERHADAP KOORDINASI MATA DAN KAKI PADA
ANAK USIA 8-9 TAHUN
SKRIPSI
Untuk
Memenuhi Sebagian Persyaratan
Menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma IV Fisioterapi
Diajukan
oleh :
Hyang
Purna Kalinggajati
P
27226012036
PROGRAM
STUDI DIPLOMA IV TRANSFER FISIOTERAPI
JURUSAN
FISIOTERAPI
POLITEKNIK
KESEHATAN SURAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Kesehatan merupakan sesuatu yang
sangat berharga yang harus dijaga agar kita dapat terus bertahan hidup di dunia
ini. Kesehatan sangatlah penting, karena kesehatan itu tidak dapat dibeli
dengan uang. Kita sendirilah yang harus bertanggungjawab atas kesehatan kita.
Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga kesehatan. Salah satu cara menjaga
kesehatan ialah dengan berolahraga secara teratur. Selain olahraga, pola hidup
juga dapat mempengaruhi kesehatan.
Olahraga merupakan kegiatan yang
dilakukan sedemikian rupa sehingga jantung cukup terbebani. Ada banyak jenis
olahraga yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan. Kita dapat memilihnya
sesuai selera atau kebutuhan kita. Karena setiap jenis olahraga mempunyai
manfaat yang berbeda-beda bagi kesehatan. Kita tidak harus selalu melakukan
kegiatan yang berat, cukup dengan aktif beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari,
dapat menjaga kesehatan (Ramsyuhada, 2011).
Olahraga merupakan kebutuhan bagi
semua orang. Bahkan sudah termasuk dalam pelajaran wajib di sekolah. Bukan
hanya menyehatkan, olahraga juga memberikan dampak positif yang banyak sekali
bagi tubuh kita. Dalam kehidupan sehari – hari banyak kita jumpai berbagai
macam olahraga. Salah satunya adalah senam. Senam merupakan olahraga yang
banyak manfaatnya bagi tubuh kita. Karena pada saat kita senam kita
menggerakkan seluruh anggota tubuh kita. Mulai dari kepala, tangan, badan,
kaki, dan otot. Sehingga tidak jarang anak kecil sudah di didik sejak dini
dalam menekuni senam agar bisa menjadi pesenam yang handal. Tetapi senam bukan
hanya bisa di buat lomba tetapi juga bisa di buat untuk kegiatan yang
menyehatkan. Karena waktu kita melaksanakan senam otot – otot kita dapat untuk
bekerja (Hatta, 2011).
Senam yang
dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang
olahraga merupakan terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics atau Belanda Gymnastiek. Gymnastics sendiri
dalam bahasa aslinya merupakan serapan kata dari bahasa Yunani gymnos yang berarti telanjang. Kata
gymnastiek tersebut dipakai untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan fisik yang
memerlukan keleluasaan gerak sehingga perlu dilakukan dengan telanjang atau
setengah telanjang. Hal tersebut bisa terjadi karena pada masa itu teknologi
belum mampu membuat pakaian yang bersifat lentur mengikuti gerak pemakainya.
Dalam bahasa Yunani gymnastics diturunkan dari kata gymnazien, yang artinya berlatih atau melatih diri. Tujuan latihan
pada waktu untuk meningkatkan keindahan dan kecantikan, kekuatan, serta efisiensi
gerak. Pada jaman itu pula berkembang menjadi senam medis, massage
dan kebugaran. Pada jaman Romawi sejenis kegiatan senam juga
dilakukan tujuannya untuk mendukung kegiatan fisik khususnya untuk militer.
Kegiatan senam pada saat itu untuk meningkatkan kekuatan dan
keberanian sebagai pejuang yang tangguh.
Senam didefinisikan sebagai suatu latihan tubuh
yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan
terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani,
mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual (Hidayat,
1995). Sedangkan menurut Werner (1994) senam adalah
bentuk latihan tubuh pada lantai dan pada alat yang dirancang untuk
meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi serta
kontrol tubuh.
Menurut Sumosardjuno (1989) kesegaran jasmani
adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan
gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau
cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan
mendadak. Kesegaran jasmani dapat pula didefinisikan sebagai kemampuan
untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar, dimana orang
yang kesegaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat melakukannya. Menurut
Mukhlolid (2004) menyatakan bahwa kesegaran jasmani adalah kesanggupan dan
kemampuan untuk melakukan kerja atau aktivitas, mempertinggi daya kerja dengan
tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan. Menurut
Suratman (1975) kesegaran jasmani adalah suatu aspek fisik dari kesegaran
menyeluruh (total fitness) yang
memberi kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan
dapat menyesuaikan pada tiap pembebanan atau stres fisik yang layak (Suratman,
1975 dan Mukhlolid, 2004, dikutip oleh Annas, 2011)
Kesegaran jasmani mempunyai
fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Kebugaran jasmani berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun
yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dari hasil seminar kebugaran jasmani
nasional pertama yang dilaksanakan di Jakarta pada tahun 1971 dijelaskan bahwa
fungsi kebugaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan
kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk
mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan bangsa dan negara.
Terdapat juga dua bagian komponen – komponen penting
di dalam kesegaran jasmani yaitu : Kesegaran
jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (healtah related fitness) terdiri dari : daya tahan jantung paru (cardiorespiatory), kekuatan otot, daya
tahan otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh. Kesegaran jasmani yang
berhubungan dengan keterampilan (skill
related) terdiri dari : kecepatan, power, keseimbangan, kelincahan,
koordinasi dan kecepatan reaksi (Mutohir dan Gusril, 2004)
Di dalam olahraga terdapat salah satu keterampilan yang dibutuhkan tubuh
untuk melakukan gerakan yaitu koordinasi. Dimana koordinasi tersebut sangatlah
penting untuk semua manusia terutama pada anak usia sekolah dasar untuk
melakukan aktifitasnya. Apabila seseorang mengalami gangguan pada koordinasi
maka orang tersebut akan mengalami gangguan aktifitas sehari – hari.
Koordinasi adalah perpaduan gerak dari dua atau lebih
persendian, yang satu sama lainnya saling berkaitan dalam menghasilkan satu
keterampilan gerak. Jadi koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja dari
kualitas otot, tulang, dan persendian dalam menghasilkan satu gerak yang
efektif dan efesien.( Schmidt, 1988, dikutip oleh sridadi, 2009)
Sasaran dan arahan fisioterapi pada bidang olahraga
ini salah satunya adalah meningkatkan kesegaran jasmani melalui olahraga senam.
Dan diharapkan senam kesegaran jasmani ini mampu untuk membantu anak – anak
untuk meningkatkan koordinasi yang lebih baik, sehingga anak dapat melakukan
aktifitasnya dengan tanpa adanya gangguan atau masalah.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan diatas maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah apakah ada
pengaruh senam kesegaran jasmani terhadap koordinasi pada anak usia 8 – 9
tahun.
C. Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh senam kesehatan
jasmani terhadap koordinasi pada anak usia 8 – 9 tahun.
D. Manfaat
Penelitian
Hasil penelitian ini
diharapkan bermanfaat antara lain (1) memberikan pengetahuan dan pengalaman
bagi penulis melalui praktek di lapangan dalam bidang fisioterapi olahraga (2)
Memberikan pengetahuan dan masukan bagi pembaca tentang pengaruh dan manfaat
senam kesegaran jasmani terutama dalam koordinasi anak pada usia 8-9 tahun.